Chapter 11
Operasional amplifier (op-amp) adalah salah satu komponen paling fundamental dalam rangkaian elektronika analog. Op-amp digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti penguatan sinyal, pengolahan sinyal, filtrasi, dan kontrol. Salah satu konsep penting dalam desain rangkaian op-amp adalah multiple-stage gains atau penguatan multi-tahap. Konsep ini mengacu pada penggunaan beberapa tahap penguatan op-amp secara berturut-turut dalam satu rangkaian untuk mencapai penguatan yang lebih besar dan lebih efisien.
Pada penerapannya, multiple-stage gains sering digunakan dalam sistem audio, penguat instrumen, pengolah sinyal analog, dan sistem komunikasi yang memerlukan penguatan sinyal yang besar dengan kualitas yang tetap terjaga.
- Menjelaskan cara kerja penguatan bertahap pada rangkaian op-amp.
- Menghitung penguatan total dengan mengalikan penguatan tiap tahap.
- Memahami pengaruh resistor pada penguatan masing-masing tahap.
- Voltmeter
- Sumber AC
- Resistor
- Ground
- Op-amp
Ketika beberapa tahap penguatan dihubungkan secara seri, penguatan keseluruhan dari rangkaian adalah hasil kali dari penguatan masing-masing tahap. Setiap tahap dapat berupa konfigurasi non-inverting atau inverting, dengan rumus penguatan sebagai berikut:
Tahap Non-Inverting:
A 1 = 1 + R f R 1 Tahap Inverting:
Penguatan total () adalah hasil perkalian penguatan masing-masing tahap:
Rangkaian bertahap ini menghasilkan penguatan non-inverting keseluruhan jika jumlah tahap inverting genap. Setiap tahap memungkinkan kontrol penguatan dengan memilih nilai resistor, memberikan fleksibilitas dalam desain.
Contoh 1: Penguatan Sinyal Audio
Soal:
Sebuah sinyal audio dengan amplitudo 0,5 V dilewatkan ke rangkaian penguat dengan constant gain sebesar 10. Berapakah tegangan keluaran dari penguat tersebut?
Penyelesaian:
Jawaban:
Tegangan keluarannya adalah 5 V.
Contoh 2: Pengolahan Sinyal Sensor
Soal:
Sensor suhu menghasilkan sinyal sebesar 0,02 V/°C. Sinyal tersebut dimasukkan ke dalam penguat dengan penguatan tetap (constant gain) sebesar 50. Berapakah tegangan output saat sensor membaca suhu 30°C?
Penyelesaian:
Jawaban:
Tegangan output adalah 30 V.
Contoh 3: Penguat dalam Rangkaian RF
Soal:
Sinyal frekuensi radio (RF) yang sangat lemah memiliki amplitudo 2 mV. Sinyal ini diperkuat menggunakan penguat dengan constant gain sebesar 1000. Hitung tegangan output dari penguat tersebut.
Penyelesaian:
Jawaban:
Tegangan keluarannya adalah 2 V.
Masalah 1: Perancangan Rangkaian Penguat
Seorang teknisi ingin merancang rangkaian penguat untuk sinyal sensor tekanan. Sinyal dari sensor berada di rentang 0 – 100 mV, dan ingin diperkuat sehingga mencapai rentang 0 – 5 V agar dapat dibaca oleh ADC (Analog-to-Digital Converter).
Tentukan berapa besar constant gain yang harus digunakan pada penguat tersebut.
Lalu, hitung juga output jika input sensor sebesar 60 mV.
Diketahui:
Rentang sinyal input: 0 – 100 mV = 0 – 0,1 V
Rentang output yang diinginkan: 0 – 5 V
a. Tentukan constant gain:
b. Hitung output jika input = 60 mV (0,06 V):
Masalah 2: Distorsi karena Gain Terlalu Tinggi
Sebuah penguat dengan constant gain 200 digunakan untuk memperkuat sinyal audio. Namun, sumber daya maksimum output penguat hanya bisa sampai 10 V. Jika sinyal input mencapai 100 mV,
Apakah akan terjadi distorsi akibat clipping?
Jika ya, berapa batas maksimum sinyal input yang dapat diberikan tanpa menyebabkan distorsi?
Diketahui:Gain = 200
Output maksimum = 10 V
Input = 100 mV = 0,1 V
Gain = 200
Output maksimum = 10 V
Input = 100 mV = 0,1 V
a. Hitung output aktual dari input 0,1 V:
Karena melebihi batas output 10 V, maka terjadi clipping atau distorsi.
b. Batas maksimum input agar tidak terjadi clipping:
Masalah 3: Pemrosesan Sinyal Digital dengan Gain Tetap
Dalam sistem pemrosesan sinyal digital, sinyal analog dari sensor suhu dikonversi ke sinyal digital menggunakan penguat dengan constant gain 20. Sinyal sensor berkisar dari 0,01 V hingga 0,15 V.
Tentukan rentang tegangan output yang dihasilkan oleh constant-gain multiplier.
Apakah sinyal tersebut masih berada dalam batas input ADC 0 – 3,3 V?
Diketahui:
Gain = 20
Rentang input sensor: 0,01 V – 0,15 V
Batas input ADC: 0 – 3,3 V
Hitung rentang output:
Rentang output: 0,2 V – 3,0 V
Ya, sinyal masih dalam batas input ADC (0 – 3,3 V)
Soal 1: Dasar Penguatan
Sebuah sinyal masukan sebesar 0,25 V diperkuat menggunakan constant-gain multiplier dengan penguatan 20 kali. Berapa besar tegangan output yang dihasilkan?
A. 2 V
B. 4 V
C. 5 V
D. 10 V
Jawaban: C. 5 V
Pembahasan:
Soal 2: Aplikasi Sensor
Sensor suhu menghasilkan sinyal sebesar 10 mV/°C. Untuk meningkatkan akurasi pembacaan, sinyal diperkuat dengan penguat berpenguatan tetap sebesar 100. Jika suhu terukur adalah 25°C, berapa tegangan output-nya?
A. 0,25 V
B. 2,5 V
C. 25 V
D. 250 V
Jawaban: B. 2,5 V
Pembahasan:
Soal 3: Batas Maksimum Output
Sebuah penguat memiliki batas output maksimum 5 V dan penguatan tetap (constant gain) sebesar 50 kali. Berapa nilai maksimum tegangan input yang bisa diberikan tanpa menyebabkan clipping?
A. 0,01 V
B. 0,05 V
C. 0,1 V
D. 0,5 V
Jawaban: C. 0,1 V
Pembahasan:
Komentar
Posting Komentar