Chapter 17
1. Memahami Prinsip Kerja Latching Relay
2. Mengenal Aplikasi LASCR dalam Sistem Otomatisasi
- Baterai
- Resistor
- Dioda LED (Light Emitting Diode)
Latching relay adalah jenis relay yang dapat menjaga posisinya (ON atau OFF) meskipun daya ke kumparannya dihentikan. Berbeda dengan relay biasa yang memerlukan arus konstan pada kumparannya untuk mempertahankan keadaan tertutup atau terbuka, latching relay hanya membutuhkan denyut arus sesaat (pulse) untuk mengubah statusnya.
Terdapat dua jenis utama latching relay:
Single-coil latching relay: Menggunakan satu kumparan untuk mengubah status, tergantung arah arus atau polaritas tegangan pulsa.
Dual-coil latching relay: Menggunakan dua kumparan terpisah; satu untuk mengatur posisi ON, dan satu lagi untuk OFF.
Keuntungan utama dari latching relay adalah penghematan daya, karena tidak membutuhkan arus terus-menerus untuk mempertahankan keadaan. Komponen ini sangat berguna dalam aplikasi seperti kontrol listrik jarak jauh, memori mekanis, dan sistem penghemat energi.
Saklar Lampu On/Off Tombol Tekan
Deskripsi: Latching relay menjaga kondisi ON/OFF lampu meskipun tombol hanya ditekan sesaat.
Cara Kerja: Sekali ditekan, lampu menyala dan tetap menyala tanpa arus terus-menerus ke koil relay.
Pengontrol Daya Berbasis Remote
Deskripsi: Relay mempertahankan posisi terakhir saat tegangan dimatikan, cocok untuk sistem hemat energi.
Cara Kerja: Relay tetap dalam keadaan ON atau OFF meski tidak dialiri arus, sampai sinyal berikutnya dikirim.
Sistem Emergency Stop
Deskripsi: Latching relay menjaga sistem dalam kondisi mati setelah tombol darurat ditekan, hingga reset manual dilakukan.
Cara Kerja: Begitu tombol ditekan, relay berubah posisi dan tetap begitu sampai ada perintah manual untuk kembali.
1. Tegangan Koil Tidak Mencukupi
Masalah: Tegangan atau arus ke koil relay tidak cukup untuk mengubah posisi kontak.
Dampak: Relay gagal beralih status (tidak latch atau tidak reset).
Penyebab Umum: Catu daya lemah, kabel terlalu panjang atau tipis, atau resistansi rangkaian terlalu tinggi.
2. Kontak Relay Macet atau Menempel
Masalah: Kontak internal relay menempel karena percikan arus besar atau aus.
Dampak: Relay tetap ON meskipun sinyal OFF telah dikirim, atau sebaliknya.
Penyebab Umum: Arus beban terlalu besar, kualitas relay rendah, atau tidak adanya proteksi loncatan (snubber diode).
3. Gangguan Medan Magnet atau Getaran
Masalah: Medan magnet luar atau getaran mekanik menyebabkan latching relay berpindah posisi tidak terduga.
Dampak: Status relay berubah sendiri tanpa perintah logika.
Penyebab Umum: Penempatan relay terlalu dekat dengan motor, transformator, atau terkena getaran fisik.
1. Apa fungsi utama dari latching relay dalam rangkaian elektronik?
A. Mengubah arus AC menjadi DC
B. Menyimpan status ON atau OFF tanpa arus terus-menerus ke koil
C. Meningkatkan tegangan input
D. Menurunkan resistansi beban
✅ Jawaban: B
2. Salah satu kelebihan utama latching relay dibandingkan relay biasa adalah:
A. Mampu menghantarkan arus lebih besar
B. Tidak membutuhkan daya terus-menerus untuk mempertahankan posisi kontak
C. Lebih cepat dalam switching
D. Lebih murah dalam semua aplikasi
✅ Jawaban: B
3. Berikut ini yang bukan termasuk penyebab latching relay gagal bekerja adalah:
A. Tegangan koil yang tidak sesuai
B. Kontak relay aus atau terbakar
C. Medan magnet luar terlalu kuat
D. Arus beban terlalu kecil
✅ Jawaban: D
Rangkaian Fig 17.26 [Download]
Komentar
Posting Komentar